Berawal dari kepo to the max sama postingan status teman Facebook. Isinya bikin penasaraaaan banget. Bisa melunasi hutang, bisa beli kendaraan, bisa ibadah ke Tanah Suci hanya “modal” celengan. Waw banget, kan?

Akhirnya aku registrasi buat nyimak tips dan triknya di kelas sharing online The Power of Celengan. Iyes, yang sharing ini emang beneran praktisi yang nyeleng-nya langsung. Beneran lho, metodenya udah teruji dan dijalanin selama ini sama mentornya, Mbak Indari Mastuti.

Dari “cuma” nabung di celengan mamang-mamang tukang perabot, founder Indscript dan Komunitas Emak Pintar ini sudah bebas hutang sekarang. Dan bisa berinvestasi untuk masa depannya. Keren, kan?

Sebenernya dari kecil juga kan kita diajarin buat belajar nyelengin, yah. Kalau mau belanja atau membeli segala sesuatu, harus nabung dulu. Tapi entah kenapa, aku makin besar koq ilmu nabungnya makin meluntur..hahaha..ada yang sama kayak aku? Yuklah, mari kita kuatkan lagi otot menabungnya πŸ™‚

Jadiii..point yang aku dapet sih emang ya, kunci dari keberhasilan dari metode nyeleng ini adalah di disiplin diri dan target yang jelas. Dan kalau boleh menambahkan, aku bilang butuh kuat iman juga lho jalaninnya. Harus kuat-kuat nahan godaan belanja ini itu. Dan juga diperlukan keteguhan hati, buat menyisihkan uang yang kita punya masuk ke dalam celengan.

Tapi kalau udah berhasil jadi gaya hidup, aku rasa metode menabung di celengan ini bener-bener bisa jadi solusi buat handling masalah keuangan, deh. Masuk di akal, simple dan bisa dilakukan banget caranya. Cuman, biar terarah dan terukur * tsaaah, bahasa aku πŸ™‚ * emang musti ada panduan laksananya juga sih. Supaya nyeleng tak sekedar nyeleng.

The Power Of Celengan

Coba aku sharing sedikit dari isi kelasnya ya, pemirsa..
Walau mungkin nggak terlalu detail, tapi dari catatan aku yang bisa dicontek, garis besarnya sudah mewakili ya. Semoga πŸ™‚

Jadi, setelah kita membulatkan tekad dan sudah ada niatan mau mulai merasakan efek dari The Power of Celengan, pertama-tama kita musti buat dropdown proses menabungnya dulu. Yang berisi dari target kita menabung. Karena tanpa target, masukin uang ke dalam celengan menjadi sekedarnya saja.

Target Tujuan
Kita harus punya tujuan dulu, buat apa kita menabung. Apakah untuk membayar hutang, membeli furniture, uang sekolah anak, tabungan hari tua, atau untuk investasi.

Dengan kita punya tujuan, ini akan membantu kita untuk bisa berfokus pada hal itu. Sebagian dari kita, terutama aku, seringkali sudah tahu ada prioritas keuangan yang harus diselesaikan. Tapi sampai sekarang goalnya masih belum tercapai juga, karena target tujuannya masih belum jelas nyata. Gampang berpindah fokus dalam menabung.

Seperti aku yang memang sudah waktunya mengganti laptop. Nabung sekian waktu. Tapi, karena tidak fokus, begitu uang cukup malah beli sepatu. Nanti nabung lagi, ada uang lagi, beli yang lainnya. Hahahaha…kapan laptopnya bisa kebeli, Nun? *ngomong sama kaca*

Target Jumlah
Setelah kita mengetahui tujuan kita menabung, kita harus punya target nominal dari tabungan kita. Misalnya untuk melunasi hutang, sekian juta. Untuk sekolah anak masuk SD, sekian juta. Untuk beli laptop, sekian juta. Dan sebagainya.

Harus tertulis nyata dan menjadi target. Sebelum sampai ke jumlah target nominal yang kita rencanakan, jangan pernah membuka celengannya, apalagi dipakai untuk keperluan yang lain.

Dengan punya target jumlah ini, kita jadi bisa mengurutkan juga, kira-kira tujuan mana dulu yang lebih mungkin tercapai. Karena memulai sesuatu dari yang kecil dan mudah dulu, pasti efeknya lebih baik. Karena psikologisnya jadi bisa penyemangat diri, kalau target jumlah yang sekarang bisa didapat, untuk target nominal yang lebih besar pasti (insyallaah) juga bisa tercapai πŸ™‚

Target Waktu
Kadang, yang membuat kegiatan menabung serasa ora uwis-uwisΒ itu adalah, karena kita tidak punya target waktu yang jelas. Mau sampai kapan kita menabung. Due date-nya kapan itu celengan-celengan boleh dibukanya.

Jadi, setelah punya tujuan dari menabung di celengan; sudah punya juga target nominal jumlah uang yang harus ditabungkan; kita juga harus punya timeline, kapan batas kita menabung untuk tujuan tersebut.

menabung di celengan

Naaah..

Kalau target semua udah jelas, kita bisa membuat rincian dan memperhitungkan, berapa jumlah rupiah yang kita harus tabungkan dalam satu hari.

Misalnya aku mau beli laptop. Harganya Rp 5.000.000,-. Rencana belanja laptopnya dalam 5 bulan kedepan.

Dari semua target ini, aku bisa berhitung kalau aku mau laptop baru dalam 5 bulan ke depan, yang harganya Rp 5.000.000,- maka aku dalam sehari harus menyisihkan uang sebesar kira-kira Rp 35.000,- per harinya. Uang sebesar Rp 35.000,- inilah yang harus nyemplungΒ ke dalam celengan yang aku alokasikan untuk mencapai target beli laptop baru. Begitu seterusnya untuk target tujuan-tujuan lainnya πŸ™‚

Jika kita punya beberapa tujuan, ada baiknya kalau celengan dibuat terpisah antara tujuan yang satu, dengan yang lainnya. Agar tidak bercampur. Selain itu, alasan lainnya adalah, karena setiap celengan punya target waktu dan target nominal yang berbeda-beda.

Dan kalau teman-teman typical seperti aku yang suka bingung kalau kebanyakan catetan celengan, ada baiknya memulai kegiatan nyeleng ini secara bertahap. Urutkan denga skala prioritas dari target kebutuhan dana, atau mulailah dari yang termudah dan nominal terkecil.

Demikian ceritanya, hasil berguru aku di kelas sharing online Mbak Indari. Mohon didoakan demi kelancaran nyeleng-nya yaaaah… Semoga aku bisa fokus dan istiqomah dalam menabung. Dan bisa konsisten menahan godaan buat nggak buka celengan sebelum waktunya πŸ˜€

Semoga berguna, ya..