Yuhuuu..

Aku baru aja selesai belajar di kelas fotografi, yup Kelas Online Belajar Motret. Hahaha..iyah, hobi duduk di kelas dan menimba ilmu emang udah mendarah daging sekali, yes 🙂

Gimana nggak kepengen ikutan, cobak. Materinya aku suka banget dan kelasnya online. Teknik fotografi dari sang idola di instagram, terus diajarkannya selama seminggu secara online pula, tak terbatas ruang dan waktu. Beneran bikin mupeng banget kan, ya?! Sayang jika dilewatkan 😀

Sebenernya masuk di kelas ini adalah short getaway aku dari -agak-sedikit- jenuhnya sama dunia persilatan website, server, domain..endebra endebro. Ceritanya kepengen ada ilmu baru, suasana baru, pengalaman baru aja buat mood booster.

Kenapa fotografi? Ya secara, aku dari dulu banget emang suka sama fotografi. Walau pake kamera ala ala, spot ala ala, dan teknik ala ala tapi kadang (kadang lho ya) hasilnya mayanan..hehehe. At least bisa dinikmati lah sama diri sendiri, dan mereka yang suka ngelove foto-foto aku di instagram 😀

Nah, belajar di kelas Still Life Photography bareng Mbak Silva ini, aku baru paham deh tuh istilah-istilah dan teknik fotografi. Tapi masih tergagap-gagap juga sih, karena basic ilmu dasar yang fundamentalnya aku belom dapet. After kelas ini, duduk lagi di kelas basicnya aaaah..

Still Life Photography, kalau boleh diterjemahkan pakai bahasa aku, adalah cara motret benda mati dengan membuatnya menjadi “hidup”. Jadi, bukan cuman sekedar ambil gambar dari objek aja. Tapi ada konsep ide dan cerita di dalamnya. Ada ambience dan mood yang membangun cerita dalam sebuah karya foto.

Contohnya bisa dilihat dari hasil jepretan teman-teman sekelas aku nih. Dipajang dalam postingan foto di akun instagram bu guru motretnya. Sebagian foto-foto ini adalah ketika kita belajar mengenal Low Key dan High key.

Di kelas ini, kita juga belajar tentang teknik pencahayaan, komposisi, cara mengambil gambar obyek bergerak, dan pengetahuan editing sederhana.

Setelah seminggu duduk di kelas, aku baru ngerti kalau Still Life Photography itu adalah seni melukis bayangan dan cahaya pada objek. Jadi, emang cahaya itu yang membentuk karakter dari objek benda mati yang kita foto.

Kemarin aku ceritanya udah belajar beberapa teknik lighting, nih. Ada 5 dasar pencahayaan dalam fotografi, yaitu :

  1. Front Light : teknik pencahayaaan dalam fotografi, di mana posisi cahaya ada di depan objek.
  2. Oval Light : teknik pencahayaan dalam fotografi, di mana posisi cahaya 45′ serong di depan objek.
  3. Side Light : teknik pencahayaan dalam fotografi, di mana posisi cahaya berada di samping objek.
  4. Rim Light : teknik pencahayaan dalam fotografi, di mana cahaya berada serong 45′ di belakang objek.
  5. Back Light : teknik pencahayaan dalam fotografi, di mana cahaya terletak di belakang objek.

Daaaaan..ini adalah sebagian dari PR aku di kelas online fotografi bareng Mbak Silva kemarin.

Yang mangga ini, hasil karya aku untuk memenuhi PR teknik high key. Yaitu Still Life Photography di mana pencahayaan digunakan dengan level yang cukup tinggi. Biasanya teknik high key ini dipakai untuk memberikan ambience ceria atau mood yang fun.

Kalau yang gelas ini, adalah PR aku untuk memenuhi tugas Splash Technique. Teknik memfoto objek mati yang bergerak, biasanya air. Biar ceritanya minuman ini seger muncrat-muncrat..hehehhehe.

Agak tricky banget untuk ambil gambar splash ini, karena aku pakai camera HP yang nggak punya mode untuk mengambil gambar bergerak. Jadi percobaannya puluhan kali dengan 2 kali setor PR pakai revisi..hehehehe.

Untung ada teman sekelas yang kasih saran pakai tripod. Baru keidean setelah berbagi di kelas. Sangat bersyukur sekali, teman-temannya walau sudah pada jago-jago semua, tapi tetap rendah hati. Saling kasih masukan dan senang berbagi tips. Aku jadi ikutan belajar dan nambah ilmu dari sharingnya mereka. Alhamdulillaah 🙂

Yang selalu terngiang-ngiang dari pesan Mbak Silva adalah, kalau point kunciannya dalam Still Life Photography itu ada di konsep awal. Produknya ini mau dikasih nyawa seperti apa. Ceritanya dari objek yang difoto itu mau bagaimana.

Nanti, baru deh tu bisa nentuin mau pakai high key atau low key, properti fotonya apa saja, mau moodnya bagaimana, pakai cahaya dari mana, dan lain-lainnya.

Seru sekali bukan? Hehehe..jadi semangat belajar terus. Aku musti banyak-banyak latihan, nih. Didalamin lagi supaya bisa jadi fotografer beneran. Alhamdulillah, pasti akan nunjang kerjaan juga nih.

Karena basicnya sih sama kayak bikin website ya, menutut aku. Konsep sama ide dulu, baru bisa membentuk dan menyusun komposisi dari materinya. Menjadikan text dan image yang statis menjadi hidup dan dinamis dalam sebuah website 🙂

Yaaah..

Kira-kira demikian dulu ya..hihihi. Untuk bagian yang teknis-teknis tentang dunia foto-foto yang aku catat selama di kelas, nanti aku ceritain lagi kapan-kapan.

Nggak sabar untuk kelas basicnya. Pasti sama serunya. Insyaallah nanti kita cerita-cerita lagi ya 🙂